Pengamat Perkebunan Rawing Rambang: Komoditas Andalan Perkebunan Kalimantan Tengah

    Pengamat Perkebunan Rawing Rambang: Komoditas Andalan Perkebunan Kalimantan Tengah
    Dr Ir Rawing Rambang, MP

    PALANGKA RAYA - Komoditas perkebunan adalah komoditas strategis yang merupakan sumber devisa penerimaan negara baik dari eksport, penyediaan lapangan pekerja, peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan wilayah khusus.

    Komoditas andalan Perkebunan di Kalimantan Tengah adalah Kelapa Sawit, Karet, Kelapa dalam, Kopi, Coklat, Lada. Berdasarkan Sumber BPS tahun 2022 dan Disbun Kalimantan Tengah tahun 2022, kebun Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah memiliki luas 2 juta hektar, kebun Karet
    seluas 437.785, hektar, Kelapa Dalam seluas 37.039 hektar, Kopi seluas 2.366 hektar, Coklat seluas 2.880 hektar dan Lada seluas 470 hektar.

    Berdasarkan data di atas jelas sekali bahwa komoditi perkebunan merupakan komoditi
    yang sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat Kalimantan Tengah, terutama Kelapa sawit, yang kedua Karet, ketiga Kelapa Dalam, dan secara berurutan Coklat, Kopi serta Lada.

    Kelapa Sawit telah berkembang sejak tahun 1990 dan telah berproduksi di Wilayah Barat Kalimantan Tengah yaitu, Kab Kobar, Lamandau, Sukamara, Kotim, Seruyan, Katingan sedangkan kabupaten lainnya mulai tanam setelah tahun 2008.

    Sedangkan tanaman Karet merupakan tanaman tradisional yang telah Demikian juga tanaman Kelapa Dalam dapat di jumpai di daerah muara sungai atau pantai berada di Kapuas, Pulang Pisau, Kotim dan Kabupaten Seruyan. Sedangkan tanaman Coklat banyak tumbuh di daerah Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Kabupaten Murung Raya.

    Tanaman Coklat ini berkembang dan tumbuh pada tahun 80an, Tanaman Kopi umumnya dikembangkan di lahan - lahan pekarangan rumah tangga dalam sekala yang tidak luas, biasanya untuk konsumsi sendiri. Adapun Lada tumbuh di beberapa daerah Kota Waringin Timur dan Kota Waringin Barat.

    Pada kesempatan ini penulis akan membahas komoditas yang juga strategis dan memiliki prospeks yang baik selain Kelapa sawit, yaitu Karet, Kelapa Dalam, Coklat, Kopi & Lada.

    Hal ini disebabkan karena Kelapa Sawit telah sering di bahas dalam berbagai kesempatan. Penulis mencoba menjelaskan secara singkat, tentang peluang, tantangan, kekuatan serta kelemahan masing - masingkomoditi,

    Tanaman Karet, Komoditi ini sangat baik dan mudah dikembangkan karena tanaman tradisional ini yang secara turun temurun telah lama dikenal di Kalimantan Tengah. Produktifitas masih rendah sekitar 650 kg/ha-700 kg / kg. Produktifitas Karet masih jauh dari potensi Karet yaitu 1, 5 ton / ha - 2, 0 ton/ha. Hal ini disebakan karena tanaman Karet ini kurangnya pemeliharaan, baik pemupukan ataupun kebersihan lahan.

    Komoditi karet ini sangat rentan
    terhadap faktor pertumbuhan ekonomi, apabila pertumbuhan ekonomi meningkat, maka harga karet akan meningkat demikian sebaliknya. Apabila pertumbuhan ekonomi
    meningkat maka industri pesawat, mobil, dan moda transportasi akan meningkat. Sehingga penggunaan karet meningkat. Komoditi ini sering penulis sebut sebut sebagai kebutuhan sekunder. Artinya bukan merupakan utama dalam kehidupan ini.

    Kelapa Dalam, komoditi ini pada saat ini merupakan komoditi yang banyak dibutuhkan terutama untuk bahan minuman. Di Kalimantan Tengah produktifitas 600, 00 kg/ha - 650 kg/ ha, masih jauh di bawah potensi produktifitas yaitu sekitar 1, ton kg/ ha - 1, 25 ton / ha, ini berarti hampir 50%produktitasnya di bawah potensinya. Hal ini juga disebabkan tanaman ini kurang pemeliharaan baik, pemupukan , pembersihan lahan.

    Tanaman Coklat, komoditi ini juga merupakan yg sangat dìbutuhkan untuk minuman coklat & permen coklat, Tanaman ini produktifitasnya mencapai 850 kg/ha-900 kg/ha masih jauh di bawah potensinya yaitu 1, 8 ton/ha-2, 2ton / ha (sekitar 47 %). Sama dengan tanaman Karet dan Kelapa dalam, pada umumnya tanaman ini kurang pemeliharaan. 

    Komoditi coklat ini sangat potential dikembangkan di daerah ini, mengingat kebutuhan coklat di daerah Ini masih didatangkan dari daerah lain, Berdasarkan hasil penelitian konsumsi coklat perhari tidak melebihi 20gram-30 gram per orang / hari.

    Kopi tanaman ini juga merupakan tanaman yang sangat potential dikembangkan, mengingat pada sekarang telah banyak Cafe - cafe yang banyak tersebar di Kota dan Kabupaten yang menyediakan Kopi, umumnya kopi yang ada di Kalimantan Tengah adalah jenis Robusta & Liberica, Tanaman ini produktifitasnya 550 kg/ha-600 kg/ha, potensi produksinya 1, 0 ton/ha - 1, 5 ton/ha. ( sekitar 55 %).

    (oleh. Dr. Ir. Rawing Rambang, MP, penulis adalah Ketua Lembaga Minyak Pambelum & Bacaleg PAN Dapil 2 DPRD Kab Kotim & Seruyan).

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Pastikan Kesehatan Personel, Bidhumas Polda...

    Artikel Berikutnya

    Ditlantas Berikan Pelatihan Kepada Operator...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel

    Tags